Keenam jembatan tsb antara lain:
Jembatan Tengku Fisabilillah: menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton dan memiliki lebar tinggi 642 x 350 x 38 meter. Jembatan ini mirip dengan Goldengate San Fransisco lantaran cable stay menjuntai nan megah.
Jembatan Narasinga: menghubungkan Pulau Tonton dengan P. Nipah, berbentuk lurus tanpa lengkungan dan memiliki panjang lebar tinggi 420 x 160 x 15 meter.
Jembatan Ali Haji: menghubungkan P. Nipah dengan P. Setokok dan memiliki panjang lebar tinggi 270 x 45 x 15 meter.
Jembatan Sultan Zainal Abidin: menghubungkan P. Setokok dengan P. Rempang dan memiliki panjang lebar tinggi 365 x 145 x 16.5 meter.
Jembatan Tuanku Tambusai: menghubungkan P.Rempang dengan P. Galang dan memiliki panjang lebar tinggi 385 x 245 x 31 meter.
Jembatan Raja Kecil: menghubungkan P. Galang dengan P. Galang Baru dan memiliki panjang lebar tinggi 180 x 45 x 9.5 meter. Pulau Galang dulunya pernah menjadi tempat penampungan 250 ribu “manusia perahu” dari Vietnam, mereka mendiami pulau tersebut sejak 1975 sampai 1996. (dari berbagai sumber) [ayo! Indonesiabisa]
1 komentar:
Keenam jembatan tsb antara lain:
Jembatan Tengku Fisabilillah: menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton dan memiliki lebar tinggi 642 x 350 x 38 meter. Jembatan ini mirip dengan Goldengate San Fransisco lantaran cable stay menjuntai nan megah.
Jembatan Narasinga: menghubungkan Pulau Tonton dengan P. Nipah, berbentuk lurus tanpa lengkungan dan memiliki panjang lebar tinggi 420 x 160 x 15 meter.
Jembatan Ali Haji: menghubungkan P. Nipah dengan P. Setokok dan memiliki panjang lebar tinggi 270 x 45 x 15 meter.
Jembatan Sultan Zainal Abidin: menghubungkan P. Setokok dengan P. Rempang dan memiliki panjang lebar tinggi 365 x 145 x 16.5 meter.
Jembatan Tuanku Tambusai: menghubungkan P.Rempang dengan P. Galang dan memiliki panjang lebar tinggi 385 x 245 x 31 meter.
Jembatan Raja Kecil: menghubungkan P. Galang dengan P. Galang Baru dan memiliki panjang lebar tinggi 180 x 45 x 9.5 meter. Pulau Galang dulunya pernah menjadi tempat penampungan 250 ribu “manusia perahu” dari Vietnam, mereka mendiami pulau tersebut sejak 1975 sampai 1996. (dari berbagai sumber) [ayo! Indonesiabisa]
Posting Komentar